Vaping itu 100 – 1000 kali lebih berbahaya dari rokok biasa.

Serius?

Serius! Itu bisa terjadi kalau…

.. Anda vaping sebulan tanpa minum air.

Anda pasti mati.

Hahaha…

Bahaya Rokok Elektrik

Saya benar-benar muak dengan banyaknya pemberitaan tentang vaporizer yang cenderung ‘berat-sebelah’.

Kebanyakan isinya memojokkan vaporizer / rokok elektrik dengan membangun pandangan bahwa rokok elektrik berbahaya dan mengandung zat berbahaya.

Salah satu nama zatnya:

“Formaldehyde”

Anda tahu zat ini? Apakah berbahaya?

Formaldehyde ( formalin ) ini berbahaya karena termasuk zat karsinogen yang bisa menyebabkan kanker kalau dikonsumsi.

Faktanya…

..zat Formaldehyde ini memang bisa dihasilkan oleh vaporizer.

Tapi dengan catatan: eliquid dipanaskan dengan tegangan 5.0 V atau diatasnya.

Hal ini dibenarkan oleh ahli dari peneliti dari Portland State University dan diberitakan oleh Reuters, ini linknya.

Oh my god..

Siapa gerangan yang ngevape dengan tegangan setinggi itu?

Lucunya…

..kalau Anda sering baca berita, maka Anda bisa menemukan artikel yang memuat bahaya vaping karena Formaldehyde ini. Namun, tidak disebutkan bahwa zat ini bisa ada kalau penggunaan PV-nya diluar ‘batas wajar’.

Berat sebelah kan, beritanya?

Kalau demikian cara pemberitaannya, siapapun bisa sesuka hati menulis bahaya suatu produk. Asalkan ada satu celah, bisa di eksploitasi sesuka hati.

Segala sesuatu itu akan berbahaya jika digunakan secara berlebihan atau diluar batas kewajaran.

Hal itu juga terjadi kepada kawat vaping. Ada batasan dalam pengoperasiannya agar kawat tidak mengeluarkan racun.

Saya membahasnya di artikel: Vapers Wajib Kenal Kawat Vaping Ini Agar Tidak Salah Pilih

Gawatnya dari hal ini, seringkali kesalahan pengguna terhadap suatu produk dianggap adalah kesalahan produknya.

Jangan jauh-jauh deh.

Coba misalnya Anda minum air merek “xxx” sebanyak mungkin sampai sekarat.

Setelah itu, Anda tulis artikel : Bahaya air merek “xxx” jika di minum akan berakhir tragis.

Boleh begitu ga?

Gak boleh.

Tapi sering kejadian demikan kan?

Ahhh…

..sudahlah.

Daripada memikirkan hal tersebut, mending kita baca studi yang menyingkap bahaya vaping bagi kesehatan.

Penelitian Bahaya Rokok Elektrik

Personal Vaporizer

Coba Anda baca berita ini: Unpad & YPKP Paparkan Penelitian Dampak Rokok Elektrik.

Disana, Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP Indonesia) melakukan penelitian terhadap bahaya vaping / rokok elektrik.

Hasilnya :

“Ketiga zat tersebut bukanlah zat berbahaya dan aman dikonsumsi manusia”

Zat yang dimaksud adalah : UP Propylene Glycol, USP Glycerin Natural/Vegetable, dan pemanis.

Universitas dan yayasan ternama lho yang meneliti, mengkaji dan menyatakan bahwa kandungan dalam eliquid itu aman dikonsumsi manusia.

Kesimpulan sementara: Tiga zat pada eliquid aman dikonsumsi manusia.

Mari kita lihat lagi bagaimana penelitian di luar negeri terhadap rokok elektrik, yaitu : Royal College of Physicians. Baca artikelnya di sini.

Ada beberapa poin perhatian saya :

  • Rokok elektrik di nilai efektif menghentikan kebiasaan merokok.
  • Bahaya kesehatan yang ditimbulkan karena penggunaan rokok elektrik jangka panjang tidak mungkin lebih berbahaya dari rokok biasa.
  • Ada kemungkinan karena penggunaan rokok elektrik, maka anak muda yang tidak merokok bisa menjadi perokok (tembakau).

Kesimpulan sementara: Personal vaporizer (rokok elektrik) bisa menjadi alat untuk berhenti merokok sekaligus jembatan bagi anak muda untuk merokok. Rokok elektrik tidak se-berbahaya rokok tembakau biasa.

Penelitian Lainnya…

Penelitian datang dari Situs Akademis Oxford, baca artikelnya di sini.

Hasil penelitian mereka menyatakan:

  • Konsentrasi nikotin yang dihasilkan oleh rokok elektrik berkisar dari 0.82 sampai 6.23 µg/m3 udara.
  • Ketika dibandingkan dengan rokok biasa, terdapat kenaikan 10 kali lipat dimana rokok biasa lebih banyak konsentrasi nikotinnya.
  • Rokok elektrik 3.32±2.49 µg/m3, sedangkan rokok tembakau 31.60±6.91 µg/m3
  • µg/m3 adalah microgram / meter kubik yaitu satuan perhitungan pada konsentrasi polutan pada udara.

Ini yang lakukan penelitian universitas ternama lho!

Universitas Oxford!

Bukan yang lain.

Kesimpulan sementara: Uap rokok elektrik jika digunakan pada ruangan tertutup, akan memaparkan orang sekitar pengguna terhadap nikotin. Namun kandungannya sangat sedikit sekali dan tidak seberbahaya asap rokok.

Ada lagi penelitian dari peneliti di University College London. Sumbernya dari Engadget, klik sini.

Para peneliti memantau 6.000 orang yang ingin berhenti merokok pada rentang musim panas 2009 sampai februari 2014. Ternyata 60 persen dari mereka berhasil berhenti total dari merokok karena penggunaan rokok elektrik.

60 persen dari 6.000 orang itu 3.600 orang.

Waw..!

Menarik Kesimpulan

Kesimpulan Personal Vaporizer

Sebenarnya masih banyak penelitian yang membuktikan bahwa vaporizer tidak lebih berbahaya daripada rokok tembakau.

Pada artikel ini saya hanya mengambil sebagian kecil sumber yang memang sudah terpercaya dan ahli dalam hal teliti-meneliti.

Mari kita rangkum kembali hasil dari penelitian mereka semua:

  • Zat Formaldehyde adalah zat penyebab kanker yang bisa dipicu jika memanaskan eliquid pada tegangan tinggi.
  • UP Propylene Glycol, USP Glycerin Natural/Vegetable, dan pemanis aman untuk konsumsi manusia.
  • Rokok elektrik efektif menghentikan kebiasaan merokok tembakau.
  • Bahaya penggunaan rokok elektrik tidak lebih se-berbahaya rokok tembakau.
  • Ada kemungkinan rokok elektrik menjadi jembatan anak muda untuk merokok tembakau.
  • Vapor yang dihasilkan rokok elektrik bisa memaparkan nikotin pada orang sekitar.
  • Kandungan konsentrasi nikotin pada vapor yang dihasilkan rokok elektrik tidak sebanyak asap pada rokok tembakau.
  • 60% orang bisa berhenti merokok karena memakai rokok elektrik.

Sampai sini…

..Anda sudah mengetahui sebagian besar fakta rokok elektrik yang didapat dari penelitian yang bertanggung-jawab.

Jika ada orang yang bilang begini-begono soal vaporizer / rokok elektrik, saya sarankan Anda sodorkan saja link artikel ini.

Suruh baca sampai habis.

Oh iya…

..jika Anda merasa ada materi pada artikel ini yang tidak sesuai fakta, maka saya harapkan Anda memberitahu saya melalui kotak komentar di bawah.

Saya akan merevisi atau menambah materi artikel ini jika diperlukan.

Terima kasih sudah membaca. Happy vaping!